Sandan Soroti Ketergantungan Masyarakat Ambalau pada Jalur Sungai untuk Akses Transportasi

Diposting pada

SINTANG – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Sandan, mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kecamatan Ambalau dan sekitarnya masih sangat bergantung pada jalur sungai sebagai sarana utama transportasi. Kondisi ini menjadi sorotan penting karena berdampak pada mobilitas warga, distribusi barang, hingga akses layanan publik.

Menurut Sandan, ketergantungan pada jalur sungai terjadi karena keterbatasan infrastruktur darat di wilayah tersebut. “Banyak daerah di Ambalau belum memiliki jalan yang memadai. Akibatnya, masyarakat terpaksa menggunakan sungai untuk bepergian atau mengangkut kebutuhan sehari-hari,” ujarnya. Jalur sungai ini, meskipun vital, seringkali menimbulkan risiko keselamatan, terutama saat musim hujan atau air sungai meluap.

Sandan menambahkan bahwa kondisi ini juga mempengaruhi kegiatan ekonomi warga. Perekonomian masyarakat yang sebagian besar bersumber dari pertanian dan perdagangan lokal menjadi terbatas karena akses transportasi yang sulit. Distribusi hasil panen, kebutuhan pokok, dan barang kebutuhan lainnya terkadang tertunda akibat terbatasnya sarana transportasi darat.

Selain aspek ekonomi, ketergantungan pada jalur sungai juga berdampak pada sektor pendidikan dan kesehatan. Anak-anak sering kesulitan mencapai sekolah, dan masyarakat membutuhkan waktu lebih lama untuk mengakses fasilitas kesehatan. “Ini menjadi masalah serius yang harus segera ditangani. Pemerintah daerah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur jalan agar mobilitas masyarakat lebih lancar dan aman,” tegas Sandan.

Sandan menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pemerintah pusat untuk membangun jaringan jalan yang menghubungkan desa-desa di Kecamatan Ambalau dengan pusat kecamatan dan kabupaten. Ia juga mendorong adanya peningkatan sarana transportasi alternatif, termasuk penyediaan perahu cepat atau transportasi darat yang lebih layak.

Menurut Sandan, perbaikan infrastruktur ini bukan hanya untuk memudahkan mobilitas warga, tetapi juga untuk mendorong pemerataan pembangunan di Kabupaten Sintang. Dengan akses yang lebih baik, pelayanan publik, ekonomi lokal, pendidikan, dan kesehatan masyarakat di Kecamatan Ambalau dapat meningkat secara signifikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *