SINTANG – Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Nikodemus, menyoroti semakin banyaknya ruas jalan yang mengalami kerusakan akibat curah hujan tinggi yang melanda wilayah Sintang dalam beberapa pekan terakhir. Ia menyebutkan bahwa intensitas hujan yang meningkat tidak hanya memperparah kondisi jalan yang sebelumnya sudah rusak, tetapi juga merusak beberapa ruas jalan yang baru saja dikerjakan.
Menurut Nikodemus, hujan deras dengan durasi panjang membuat struktur jalan cepat mengalami keretakan, berlubang, dan terkikis oleh aliran air. Beberapa jalan tanah juga berubah menjadi licin dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Kondisi ini dinilai sangat mengganggu aktivitas masyarakat, terutama mereka yang tinggal di wilayah pedalaman dan perbatasan yang sangat bergantung pada akses jalan darat.
“Curah hujan akhir-akhir ini memang sangat tinggi. Banyak ruas jalan yang rusak bahkan yang baru dikerjakan pun tidak terelakkan mengalami kerusakan. Ini situasi yang sangat kita sayangkan,” ujarnya.
Sebagai wakil rakyat, Nikodemus mengaku pihaknya bersama pemerintah daerah telah berupaya mencari solusi terbaik. Namun, ia menegaskan bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala terbesar dalam upaya melakukan perbaikan secara menyeluruh. Menurutnya, anggaran infrastruktur yang terbatas membuat pemerintah tidak bisa langsung menangani semua titik kerusakan dalam waktu singkat.
“Kami sebagai wakil rakyat tentu ingin melakukan banyak hal untuk memperbaiki infrastruktur. Namun jujur saja, kami tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan anggaran,” tegasnya.
Nikodemus menjelaskan bahwa proses perbaikan jalan membutuhkan perencanaan dan biaya yang tidak kecil, terlebih ketika harus memperbaiki kerusakan di berbagai ruas secara bersamaan. Ia berharap masyarakat dapat memahami kondisi tersebut, sembari menegaskan bahwa DPRD tetap mendorong pemerintah daerah untuk memprioritaskan penanganan jalan yang paling parah dan paling sering digunakan masyarakat.
Selain itu, Nikodemus mengajak pemerintah pusat untuk memberikan dukungan tambahan melalui program pembangunan infrastruktur daerah tertinggal. Menurutnya, Kabupaten Sintang membutuhkan intervensi besar dan menyeluruh, terutama untuk wilayah yang sering terdampak banjir dan longsor.
“Kita berharap ada perhatian dari pusat, karena kerusakan jalan ini bukan hanya persoalan akses, tetapi juga memengaruhi kegiatan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat,” tambahnya.
Mengakhiri pernyataannya, Nikodemus menegaskan bahwa DPRD akan terus mengawal dan memperjuangkan anggaran jalan agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara bertahap. “Kami tetap komit memperjuangkan yang terbaik, meskipun kondisi saat ini sangat terbatas,” pungkasnya.



