SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Nikodemus, menyoroti kendala serius yang dihadapi masyarakat yang ingin menjadi petani sawit mandiri. Menurutnya, meskipun antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk mengembangkan usaha perkebunan kelapa sawit secara mandiri, kondisi infrastruktur jalan yang rusak menjadi hambatan besar dalam memaksimalkan potensi ekonomi di sektor ini.
Nikodemus menjelaskan bahwa perkebunan sawit mandiri memiliki prospek besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi lokal. Namun, banyak petani menghadapi kesulitan dalam mengangkut hasil panen ke pasar atau ke pabrik pengolahan karena kondisi jalan yang rusak dan tidak memadai.
“Masyarakat sangat antusias menjadi petani sawit mandiri. Mereka ingin mandiri secara ekonomi, meningkatkan pendapatan keluarga, dan berkontribusi pada perekonomian Sintang. Sayangnya, jalan rusak menjadi kendala besar,” ujar Nikodemus.
Ia menekankan bahwa kondisi jalan yang buruk tidak hanya menghambat distribusi hasil panen, tetapi juga meningkatkan biaya produksi, memperlambat waktu pengangkutan, dan berpotensi merusak kendaraan serta alat angkut. Hal ini tentu menurunkan motivasi petani dan berdampak pada produktivitas perkebunan sawit.
Nikodemus menilai pemerintah daerah perlu segera melakukan intervensi nyata untuk memperbaiki infrastruktur di wilayah-wilayah yang menjadi sentra perkebunan sawit. Perbaikan jalan tidak hanya akan memudahkan transportasi hasil panen, tetapi juga membuka akses bagi suplai pupuk, sarana pertanian, dan layanan pendukung lainnya.
“Kalau infrastrukturnya baik, masyarakat bisa lebih produktif, biaya lebih rendah, dan hasil panen bisa lebih cepat sampai ke pasar. Ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Politisi DPRD Sintang ini juga mendorong agar perencanaan pembangunan jalan di Sintang lebih tepat sasaran, terutama di wilayah pedesaan dan perbatasan perkebunan. Ia menekankan perlunya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten agar anggaran dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur dapat berjalan cepat dan tepat guna.
Nikodemus menegaskan bahwa pemerintah harus melihat potensi sawit mandiri sebagai investasi jangka panjang yang dapat mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Infrastruktur yang memadai menjadi faktor penentu keberhasilan program tersebut.
“Antusiasme masyarakat sudah ada. Kini saatnya pemerintah hadir dengan jalan yang baik, agar petani sawit mandiri bisa berkembang dan ekonomi Sintang semakin kuat,” pungkas Nikodemus.



