SINTANG – Anggota DPRD Kabupaten Sintang sekaligus Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Sungai Tebelian, Markus Jembari, mengimbau seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memeriahkan Pekan Gawai Dayak (PGD) Kabupaten Sintang ke-12 Tahun 2025 yang digelar di Rumah Betang Tampun Juah, Desa Jerora Satu, Rabu (16/7/2025).
Dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat dan tokoh adat, Markus menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya PGD yang menurutnya tidak hanya sebagai acara seremonial tahunan, melainkan momentum penting dalam merawat nilai-nilai budaya serta identitas masyarakat Dayak di Kabupaten Sintang.
“Saya mengajak seluruh masyarakat, baik yang tinggal di kota maupun pelosok kecamatan, untuk hadir dan turut meramaikan PGD ini. Mari kita rayakan warisan budaya yang mempererat persaudaraan kita sebagai warga Bumi Senentang,” ujar Markus.
Ia menjelaskan bahwa PGD merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Dayak atas hasil panen dan jerih payah selama satu tahun. Tak hanya itu, Gawai juga menjadi ruang bertemu lintas generasi dan lintas etnis dalam suasana kebersamaan yang harmonis.
“Kegiatan ini tidak semata untuk suku Dayak, tapi merupakan milik seluruh masyarakat Sintang. Gawai menjadi simbol persatuan dan sarana menjaga harmoni antarkomunitas,” tegasnya.
Sebagai Ketua DAD Sungai Tebelian, Markus menyampaikan penghargaan kepada panitia penyelenggara dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sintang yang selalu memberikan ruang bagi kegiatan pelestarian budaya lokal.
“Saya berharap PGD tahun ini berlangsung tertib, aman, dan meriah. Terima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras serta pemerintah daerah atas komitmennya mendukung budaya lokal,” tambahnya.
Di tengah dinamika zaman dan modernisasi, Markus menekankan bahwa pelestarian budaya seperti Gawai Dayak harus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda, agar tetap relevan dan menjadi sumber kebanggaan identitas daerah.
“Semoga Gawai ini menjadi momentum memperkuat solidaritas masyarakat dan menumbuhkan semangat baru untuk menjaga adat serta tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur kita,” tutup Markus.