SINTANG — Menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), aktivitas masyarakat di Kota Sintang terlihat semakin meningkat. Pusat perbelanjaan mulai dipadati warga, arus lalu lintas kian ramai, dan kebutuhan akhir tahun menjadi prioritas banyak keluarga. Namun, antusiasme tersebut tampak terganggu oleh kondisi sejumlah ruas jalan kota yang masih jauh dari kata layak.
Salah satu titik yang paling banyak dikeluhkan adalah Jalan Kelam. Ruas jalan ini kembali menjadi perhatian publik setelah banyaknya lubang besar yang mengancam keselamatan pengendara. Beberapa bagian gorong-gorong juga dilaporkan amblas sehingga memperburuk kondisi permukaan jalan, terutama saat hujan turun.
Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Ardi Anggora, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima berbagai laporan dari masyarakat mengenai kondisi tersebut. Tidak hanya melalui aduan langsung, tetapi juga dari pantauan di lapangan yang ia lakukan bersama tim.
“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berkepanjangan. Jalan berlubang di tengah mobilitas warga yang semakin tinggi sangat berisiko menimbulkan kecelakaan,” ujar Ardi dalam keterangannya, Sabtu (8/11).
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah harus bergerak cepat, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), untuk melakukan penanganan darurat. Menurutnya, langkah awal yang paling penting adalah menutup lubang yang membahayakan pengendara dan memperbaiki sistem drainase agar tidak memperparah kerusakan.
Ardi menilai bahwa perbaikan infrastruktur jalan bukan hanya soal teknis, tetapi juga mencerminkan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Ia menekankan bahwa jalan yang layak menjadi kebutuhan dasar warga, apalagi menjelang momentum besar seperti Natal dan Tahun Baru.
“Warga ingin merayakan Natal dengan aman dan nyaman. Jalan yang rusak membuat mereka was-was setiap kali keluar rumah. Pemerintah harus hadir dan memastikan kenyamanan tersebut,” katanya.
Menurut Ardi, lonjakan aktivitas masyarakat pada akhir tahun membuat akses jalan yang aman sangat krusial. Ia mengingatkan bahwa kecelakaan akibat jalan rusak kerap terjadi tiba-tiba dan dapat melibatkan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Ia berharap perbaikan bisa dilakukan sebelum kepadatan arus mudik lokal dan mobilitas perayaan puncak terjadi.
“Kita tidak ingin ada insiden yang mengganggu kebahagiaan warga menjelang momen sukacita ini. Pemerintah perlu bertindak cepat dan tepat,” pungkasnya.



