SINTANG – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sintang menggelar Festival Literasi sekaligus pameran arsip di kantor Dinas Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Kabupaten Sintang pada Senin, 17 November 2025.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sintang, Setina, menjelaskan bahwa pameran tersebut menampilkan berbagai koleksi arsip yang menggambarkan kondisi Sintang pada masa lampau. Melalui dokumentasi sejarah tersebut, ia berharap generasi muda dapat mengetahui perjalanan Sintang sejak sebelum Indonesia meraih kemerdekaan.
“Melalui Festival Literasi dan pameran ini, kami ingin mengenalkan pentingnya literasi dan arsip kepada masyarakat Sintang,” ujar Setina. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa memiliki dan kebanggaan bagi para pegawai terhadap institusi tempat mereka bekerja sehingga dapat mendorong semangat pelayanan, menarik minat pengunjung, serta meningkatkan budaya literasi di masyarakat.
Menurutnya, pameran arsip ini dirancang sebagai wahana edukasi yang terbuka bagi semua lapisan masyarakat. Selain menampilkan arsip fisik, kegiatan ini juga memperlihatkan hasil digitalisasi arsip sebagai bentuk perkembangan teknologi di bidang kearsipan. Dengan demikian, masyarakat terutama generasi muda dapat memahami bahwa arsip tidak hanya sekadar dokumen lama, tetapi juga sumber informasi penting untuk penelitian, pendidikan, hingga penyusunan kebijakan.
Kegiatan tersebut juga menjadi ajang pertemuan bagi komunitas literasi, pegiat arsip, dan pelajar untuk bertukar ide dan pengalaman. Kolaborasi antar pihak diharapkan dapat menghasilkan program literasi yang berkesinambungan di Kabupaten Sintang.
Setina berharap festival dan pameran kearsipan ini tidak hanya berhenti pada pelaksanaan perdana, tetapi dapat dijadikan agenda rutin setiap tahun sebagai langkah untuk meningkatkan kecerdasan literasi masyarakat sekaligus kesadaran akan pentingnya pelestarian sejarah daerah.
“Kami ingin masyarakat semakin memahami bahwa literasi dan arsip memiliki peran besar dalam kemajuan peradaban. Apa pun yang kita dokumentasikan hari ini akan menjadi warisan bagi generasi berikutnya,” tutupnya.
(Rilis Kominfo)



