SINTANG — Dalam rapat paripurna DPRD Kabupaten Sintang, Fraksi Demokrat menyoroti masih belum optimalnya realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama tahun anggaran 2024. Meskipun secara keseluruhan pendapatan daerah melebihi target, fraksi ini menilai bahwa kontribusi PAD belum menunjukkan peningkatan yang signifikan dan perlu mendapatkan perhatian khusus.
Juru Bicara Fraksi Demokrat, Lusi, mengungkapkan bahwa penetapan target PAD harus disesuaikan dengan kondisi nyata dan potensi riil yang dimiliki oleh daerah, khususnya di wilayah perdesaan. Ia menekankan bahwa desa-desa memiliki sumber daya ekonomi yang cukup menjanjikan, seperti sektor pariwisata lokal, produk kerajinan, dan hasil pertanian yang selama ini belum digarap maksimal sebagai sumber penerimaan daerah.
“Sudah saatnya target PAD disusun lebih realistis, dengan memperhitungkan potensi ekonomi desa. Potensi lokal harus menjadi dasar penguatan fiskal,” kata Lusi.
Fraksi Demokrat juga mengusulkan sistem bagi hasil yang lebih adil antara kabupaten dan desa untuk pendapatan dari pajak dan retribusi. Menurut mereka, skema ini akan mendorong desa lebih aktif menggali potensi ekonominya karena memiliki insentif yang jelas.
Tak hanya itu, Demokrat juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam memberikan pembinaan dan pendampingan kepada desa, agar pengelolaan potensi ekonomi lokal bisa dilakukan dengan baik dan berkelanjutan.
“Kami percaya, dengan dukungan dan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan desa, peningkatan PAD bisa dicapai tanpa membebani masyarakat,” tutup Lusi.
Fraksi Demokrat berharap pendekatan yang berbasis potensi lokal ini bisa menjadi langkah strategis menuju kemandirian fiskal daerah dan pemerataan pembangunan hingga ke tingkat desa.