Erika: Sintang Butuh Langkah Besar untuk Atasi Tekanan Lalu Lintas yang Semakin Padat

Diposting pada

SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Erika Daegal Theola, menekankan perlunya langkah strategis dan terobosan besar untuk mengatasi tekanan lalu lintas yang terus meningkat di Sintang. Menurutnya, pertumbuhan jumlah kendaraan dari tahun ke tahun telah mencapai titik yang sulit diimbangi dengan kapasitas jalan yang ada, sehingga menimbulkan kemacetan dan risiko keselamatan yang tinggi bagi masyarakat.

Erika Daegal Theola menyebutkan bahwa Sintang sebagai pusat pemerintahan dan aktivitas ekonomi di wilayah ini mengalami lonjakan jumlah kendaraan secara signifikan, baik kendaraan pribadi, angkutan umum, maupun kendaraan angkutan logistik. Kondisi ini menyebabkan kemacetan hampir di semua ruas jalan utama, terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari.

“Tekanan lalu lintas di Sintang sudah tidak bisa dianggap ringan. Setiap tahun jumlah kendaraan terus bertambah, sementara kapasitas jalan tidak seimbang. Ini menimbulkan kemacetan, risiko kecelakaan, dan mengganggu mobilitas masyarakat,” ujar Erika Daegal Theola.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah harus segera mengambil langkah besar untuk menata lalu lintas dan memperbaiki infrastruktur transportasi. Beberapa solusi yang bisa ditempuh antara lain pembangunan jalan baru, pelebaran jalan utama, penataan persimpangan strategis, dan peningkatan layanan transportasi umum yang efisien dan aman.

Selain itu, Erika Daegal Theola mendorong penerapan sistem manajemen lalu lintas yang lebih modern, termasuk pengaturan waktu lampu lalu lintas, penegakan aturan parkir, serta sosialisasi kepada masyarakat tentang tertib berlalu lintas. Hal ini penting untuk mengurangi kepadatan dan risiko kecelakaan.

“Tidak cukup hanya mengandalkan jalan yang ada. Kita harus memikirkan langkah-langkah inovatif, termasuk transportasi umum, jalur alternatif, dan regulasi lalu lintas yang ketat agar mobilitas warga lancar dan aman,” tambahnya.

Politisi DPRD Sintang ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan pihak kepolisian untuk menyusun masterplan transportasi jangka panjang. Masterplan ini harus memperhitungkan pertumbuhan kendaraan di masa depan, potensi pusat kegiatan ekonomi, dan kebutuhan masyarakat akan transportasi yang aman dan nyaman.

“Jika langkah besar tidak segera diambil, kemacetan akan semakin parah dan berimbas pada kualitas hidup masyarakat. Sintang membutuhkan sistem transportasi yang modern dan terintegrasi agar tekanan lalu lintas bisa dikendalikan,” tegas Erika Daegal Theola.

Ia berharap melalui perencanaan yang matang dan implementasi yang serius, Sintang dapat menjadi kota yang tertata dengan baik, aman, dan nyaman bagi seluruh warganya, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Ini bukan hanya soal jalan, tetapi soal mobilitas, keselamatan, dan kualitas hidup masyarakat Sintang,” pungkas Erika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *