SINTANG — Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Anastasia, mendorong mahasiswa di Kabupaten Sintang untuk memaksimalkan keberadaan Perpustakaan Daerah sebagai pusat literasi dan pengembangan akademik. Ia menilai perpustakaan merupakan sarana strategis yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama generasi muda yang tengah menempuh pendidikan tinggi.
Menurut Anastasia, perpustakaan daerah saat ini tidak lagi berfungsi sebatas tempat penyimpanan buku, tetapi telah berkembang menjadi pusat informasi yang menyediakan berbagai referensi ilmiah, koleksi penelitian, hingga literatur digital yang relevan dengan kebutuhan mahasiswa. Keberadaan fasilitas tersebut, katanya, perlu dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang proses belajar dan penelitian.
“Mahasiswa harus lebih aktif datang ke Perpustakaan Daerah. Banyak literatur berkualitas dan sumber akademik terpercaya yang bisa digunakan untuk tugas kuliah, riset, maupun penyusunan karya ilmiah,” ujarnya pada Jumat (14/11).
Ia juga menyoroti kecenderungan mahasiswa yang lebih mengandalkan informasi cepat dari internet tanpa melakukan verifikasi sumber. Padahal, perpustakaan menyediakan referensi yang valid dan telah terkurasi oleh tenaga profesional. Anastasia menilai penggunaan sumber terpercaya penting untuk meningkatkan kualitas penelitian dan tulisan ilmiah mahasiswa.
Selain koleksi bacaan, Perpustakaan Daerah Sintang juga dilengkapi ruang belajar yang nyaman, area diskusi, dan fasilitas pendukung lainnya yang memungkinkan mahasiswa melakukan kerja kelompok atau kajian pustaka secara lebih efektif. Suasana belajar yang kondusif tersebut dinilai membantu membangun budaya akademik yang lebih produktif.
Lebih jauh, Anastasia mendorong perguruan tinggi di Sintang untuk memperkuat kolaborasi dengan perpustakaan daerah melalui program kunjungan terjadwal, pelatihan literasi informasi, seminar penelitian, hingga pameran buku tematik. Sinergi ini, menurutnya, dapat memperluas akses mahasiswa terhadap sumber ilmu sekaligus meningkatkan minat baca.
“Generasi muda perlu membangun kebiasaan belajar yang kuat. Literasi adalah kunci untuk bersaing di dunia kerja dan menghadapi tantangan global,” tegasnya.
Ia juga meminta pemerintah daerah untuk terus meningkatkan layanan perpustakaan, terutama dalam pengembangan koleksi digital seperti e-book dan jurnal elektronik. Hal ini dianggap penting untuk mengikuti perkembangan kebutuhan akademik di era digital.
“Perpustakaan adalah aset berharga yang harus dimanfaatkan sepenuhnya. Mahasiswa perlu melihatnya sebagai ruang yang membentuk masa depan mereka,” pungkasnya.



