SINTANG – Dalam rapat paripurna penyampaian pandangan umum terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2024, Senin (21/7/2025), Fraksi Partai NasDem DPRD Sintang mengajukan sejumlah usulan strategis. Salah satu poin yang menjadi perhatian utama adalah dorongan untuk penerbitan regulasi mengenai jam malam bagi anak-anak usia sekolah.
Anggota Fraksi NasDem, Rudy, menyampaikan bahwa usulan tersebut muncul dari keprihatinan terhadap semakin maraknya pergaulan bebas, kenakalan remaja, dan menurunnya disiplin di kalangan pelajar. Menurutnya, penerapan jam malam bisa menjadi langkah preventif dalam membentuk karakter positif generasi muda.
“Kami percaya, penerapan jam malam bagi anak-anak dan pelajar akan membantu menciptakan lingkungan sosial yang lebih aman dan mendidik. Ini bukan semata membatasi aktivitas mereka, tetapi bagian dari pembinaan dan perlindungan,” ujar Rudy.
Fraksi NasDem mendorong agar regulasi tersebut diatur secara formal melalui Peraturan Bupati (Perbup) atau bahkan Peraturan Daerah (Perda), sehingga memiliki kekuatan hukum yang jelas. Rudy juga menegaskan pentingnya keterlibatan semua pemangku kepentingan, mulai dari orang tua, sekolah, hingga tokoh masyarakat dan ahli pendidikan dalam merumuskan kebijakan ini.
“Pengawasan terhadap anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga orang tua. Kami ingin regulasi ini disusun secara komprehensif, dengan melibatkan banyak pihak agar implementasinya efektif,” tambahnya.
Selain fokus pada ketertiban sosial, Fraksi NasDem juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Pemerintah Kabupaten Sintang terhadap pelestarian budaya lokal. Secara khusus, mereka memberikan catatan positif atas pelaksanaan Pekan Gawai Dayak yang dinilai berhasil membangkitkan semangat kebudayaan dan memperkuat identitas masyarakat Dayak di Sintang.
“Kami berharap agar Pekan Gawai Dayak dapat ditetapkan sebagai agenda rutin tahunan pemerintah daerah. Dengan begitu, penyelenggaraannya akan mendapat dukungan lebih dari sisi pendanaan, promosi, dan partisipasi masyarakat luas,” ujar Rudy.
Ia meyakini bahwa menjadikan Gawai Dayak sebagai program tahunan tidak hanya memperkuat budaya lokal, tetapi juga membuka peluang pengembangan sektor pariwisata berbasis budaya di Sintang.
Menutup pandangannya, Rudy menegaskan komitmen Fraksi NasDem untuk terus mengawal pembahasan Raperda APBD 2024 secara kritis namun konstruktif. Ia berharap proses pembahasan berlangsung transparan, akuntabel, dan mengedepankan kepentingan masyarakat banyak.
“Pembangunan yang merata dan peningkatan pelayanan dasar harus menjadi prioritas. Semoga seluruh saran yang kami sampaikan dapat menjadi masukan yang konstruktif bagi Pemkab Sintang dalam menyusun program pembangunan ke depan,” pungkas Rudy.