SINTANG — Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Agustinus, mendorong Pemerintah Kabupaten Sintang untuk segera mengambil langkah konkret dalam pembangunan jembatan baru di Desa Nanga Libau, Kecamatan Sepauk. Seruan tersebut muncul setelah ia menerima laporan berulang dari masyarakat terkait kondisi jembatan lama yang semakin mengkhawatirkan dan tidak lagi layak digunakan.
Agustinus menjelaskan bahwa jembatan yang menjadi akses vital bagi ribuan warga itu telah mengalami kerusakan berat akibat usia pakai yang sudah melampaui batas ideal. Struktur lantai yang mulai retak, kayu penyangga yang lapuk, serta rangka utama yang melemah menjadi tanda bahwa jembatan tersebut tidak lagi mampu menjamin keselamatan pengguna, khususnya saat beban kendaraan meningkat.
“Kondisinya benar-benar membahayakan. Warga setiap hari mempertaruhkan keselamatan hanya untuk menyeberang. Pemerintah harus segera turun tangan sebelum terjadi insiden,” tegasnya, Senin (17/11).
Ia menyebut bahwa jembatan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi biasa, tetapi juga menjadi urat nadi perekonomian dan pelayanan publik di wilayah Sepauk. Mobilitas warga menuju sekolah, puskesmas, pusat ekonomi, hingga pengangkutan hasil pertanian sangat bergantung pada jembatan itu. Apabila akses terputus, aktivitas masyarakat dipastikan lumpuh.
Untuk itu, Agustinus mendesak pemerintah daerah agar segera melakukan kajian teknis dan memulai proses perencanaan pembangunan jembatan baru yang lebih kokoh dan sesuai standar. Ia mengingatkan bahwa penggunaan material berkualitas dan desain yang memadai adalah kunci memastikan jembatan dapat bertahan lama dan mendukung lalu lintas kendaraan yang semakin meningkat.
“Kita membutuhkan jembatan yang betul-betul kuat dan tahan lama. Jangan membangun secara asal hanya untuk mengejar realisasi anggaran. Kualitas adalah hal utama,” ujarnya.
Lebih lanjut, Anggota DPRD Kabupaten Sintang tersebut menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan melalui fungsi legislasi dan penganggaran agar pembangunan ini dapat direalisasikan tanpa hambatan birokrasi yang berlarut-larut. Ia ingin memastikan bahwa keluhan masyarakat Nanga Libau mendapat perhatian serius dari pemerintah.
“DPRD akan terus mengawal agar pembangunan ini tidak berhenti di tataran wacana. Harus ada langkah nyata demi kepentingan masyarakat,” tambahnya.
Agustinus juga mengimbau warga tetap waspada saat melintasi jembatan lama selama proses pembangunan baru belum dimulai. Ia menegaskan bahwa keselamatan warga harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan pembangunan infrastruktur.
Dengan adanya perhatian dan percepatan dari pemerintah, ia berharap masyarakat Nanga Libau segera mendapatkan akses jembatan yang aman, modern, dan layak untuk mendukung aktivitas sehari-hari.



