SINTANG – Anggota DPRD Kabupaten Sintang, H. Senen Maryono, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya Pelatihan Kepemimpinan Perempuan, Public Speaking, dan Perlindungan Hukum yang digelar oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sintang. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas perempuan agar mampu mengambil peran strategis dalam kepemimpinan, komunikasi publik, serta memahami hak-hak hukum yang melindungi mereka.
Dalam sambutannya, H. Senen menekankan pentingnya penguatan kompetensi perempuan sebagai bagian dari pembangunan daerah. Menurutnya, peran perempuan tidak lagi sekadar pendamping, melainkan penggerak utama dalam memajukan lingkungan sosial dan pendidikan.
“Pelatihan ini memberi kesempatan bagi perempuan untuk meningkatkan keterampilan teknis sekaligus membangun rasa percaya diri agar berani tampil sebagai pemimpin,” ujarnya, Selasa (25/11).
Ia menyoroti kemampuan komunikasi publik sebagai keterampilan krusial bagi perempuan yang ingin berkontribusi dalam pengambilan keputusan di sekolah, organisasi masyarakat, maupun pemerintahan. Dengan kemampuan tersebut, perempuan dapat menyampaikan aspirasi secara efektif dan strategis.
Selain kepemimpinan dan public speaking, pelatihan juga membahas materi perlindungan hukum. H. Senen menilai pemahaman hukum menjadi bekal penting agar perempuan dapat melindungi diri dari kekerasan, diskriminasi, dan pelanggaran hak yang mungkin terjadi.
“Perempuan yang memahami hukum akan lebih yakin dalam mengambil keputusan untuk dirinya maupun keluarganya. Ini bagian dari pemberdayaan yang nyata,” jelasnya.
Pelatihan diikuti puluhan peserta dari berbagai latar belakang, termasuk guru, aktivis perempuan, dan tokoh masyarakat. Narasumber berpengalaman membahas strategi kepemimpinan, teknik berbicara di depan publik, hingga aspek hukum yang relevan bagi perempuan.
H. Senen Maryono berharap kegiatan ini dapat menjadi pemicu lahirnya lebih banyak perempuan tangguh, berdaya saing, dan berperan aktif dalam pembangunan Kabupaten Sintang. Ia menekankan bahwa pemberdayaan perempuan harus dilakukan secara berkelanjutan agar mampu menciptakan lingkungan inklusif dan memajukan daerah secara keseluruhan.
“Dengan kapasitas dan kepercayaan diri yang semakin meningkat, perempuan akan mampu mengisi berbagai posisi strategis dan memberi kontribusi signifikan bagi kemajuan Sintang,” pungkasnya.



