DPRD Sintang Minta Pengawasan Ketat Distribusi LPG di Pedalaman, Harga Tembus Rp 40 Ribu

Diposting pada

SINTANG — Kenaikan harga LPG 3 kilogram di sejumlah wilayah pedalaman Kabupaten Sintang kembali menuai sorotan. Anggota DPRD Sintang, Juni, menyampaikan keprihatinan mendalam atas tingginya harga jual LPG bersubsidi yang dilaporkan mencapai Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per tabung, khususnya di Desa Inggar, Kecamatan Kayan Hilir.

Menurut Juni, kondisi tersebut telah menimbulkan tekanan ekonomi bagi masyarakat pedalaman yang sebagian besar memiliki pendapatan terbatas. LPG 3 kilogram sebagai komoditas subsidi semestinya menjadi penopang kebutuhan rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah, bukan malah menjadi beban tambahan akibat harga yang tidak terkendali.

“Informasi dari warga sangat jelas. Harga LPG di pedalaman sudah jauh di atas batas kewajaran dan melampaui HET pemerintah. Situasi ini sangat merugikan masyarakat,” ujar Juni, Kamis (20/11/2025).

Ia menilai persoalan ini harus segera mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Juni mendesak Disperindagkop, Pertamina, dan aparat pengawas untuk turun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) guna memeriksa jalur distribusi serta memastikan tidak ada oknum yang memanfaatkan kondisi geografis pedalaman untuk meraup keuntungan berlebihan.

Menurutnya, tantangan distribusi akibat akses yang sulit tidak boleh dijadikan alasan untuk mengabaikan pengawasan terhadap LPG bersubsidi. Ia menegaskan bahwa pemerintah bersama Pertamina harus memastikan mekanisme distribusi berjalan transparan, tertib, dan terjangkau masyarakat.

“Kami memahami medan pedalaman Sintang cukup berat, namun hal itu tidak bisa dijadikan dalih menaikkan harga secara sewenang-wenang. Perlu pengaturan pangkalan resmi dan sistem kontrol yang jelas agar distribusi tidak bocor,” tegasnya.

Juni menambahkan bahwa DPRD Sintang akan terus mengawal persoalan ini hingga pemerintah daerah dan instansi terkait mengambil langkah konkret untuk menormalkan harga LPG 3 kilogram. Ia berharap sidak dan evaluasi distribusi dapat dilakukan dalam waktu dekat agar masyarakat tidak terus merasakan dampak ekonomi yang semakin berat.

“Dengan pengawasan yang ketat, kami yakin harga LPG bisa kembali stabil sesuai HET. Masyarakat pedalaman berhak mendapatkan harga yang layak dan tidak dibebani kenaikan yang tidak masuk akal,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *