DPRD Sintang Minta BNN Perkuat Edukasi Bahaya Narkoba di Sekolah Perbatasan Ketungau Hulu

Diposting pada

SINTANG – Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Mardiyansyah, menekankan pentingnya peningkatan intensitas penyuluhan bahaya narkotika bagi pelajar di wilayah perbatasan Ketungau Hulu. Ia menyebutkan bahwa kawasan tersebut merupakan titik strategis sekaligus rawan, mengingat aksesnya yang berdekatan dengan negara tetangga sehingga berpotensi dimanfaatkan sebagai jalur peredaran narkoba.

Dalam keterangannya, Mardiyansyah menegaskan bahwa kelompok pelajar merupakan sasaran empuk bagi para pelaku penyalahgunaan narkoba. Minimnya informasi, kurangnya pengawasan, serta tantangan lingkungan membuat generasi muda menjadi pihak yang paling rentan terpengaruh. Karena itu, BNN Sintang diminta meningkatkan pendekatan persuasif melalui edukasi yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan.

“Pelajar di Ketungau Hulu harus mendapat perhatian serius. Mereka berada di kawasan yang tidak hanya strategis, tetapi juga rentan. Dibutuhkan edukasi intensif agar mereka memahami risiko dan mampu menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba,” ujarnya, Sabtu (22/11).

Ia menilai, penyuluhan yang dilakukan secara konsisten mampu menciptakan benteng ketahanan diri di kalangan pelajar. Dengan pemahaman yang kuat, siswa tidak hanya mampu melindungi diri mereka sendiri, tetapi juga dapat mengedukasi teman sebaya serta komunitas di lingkungan tempat tinggal mereka.

Politikus ini juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk memperluas jangkauan edukasi. Ia meminta BNN menggandeng sekolah, pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta lembaga adat agar pencegahan narkoba dapat dilakukan secara terpadu. Menurutnya, sinergi seperti ini akan memperkuat efek sosialisasi di tingkat akar rumput.

“Jika sekolah, orang tua, dan tokoh masyarakat bergerak bersama, maka upaya pencegahan akan jauh lebih efektif. Penyuluhan tidak boleh bersifat insidental, melainkan harus terjadwal dan berkelanjutan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menggarisbawahi pentingnya dukungan pemerintah daerah, terutama terkait fasilitas pendukung dan pengalokasian anggaran. Kondisi geografis Ketungau Hulu yang menantang dinilai membutuhkan dukungan transportasi dan logistik memadai agar tim BNN dapat menjangkau sekolah-sekolah terpencil tanpa hambatan.

“Pemerintah daerah harus hadir dan memberikan dukungan penuh. Keterbatasan fasilitas tidak boleh menjadi alasan terhambatnya upaya pencegahan narkoba di perbatasan,” tuturnya.

Mardiyansyah berharap, melalui penguatan edukasi dan kerja sama multisektoral, pelajar di wilayah Ketungau Hulu dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berkarakter, dan mampu menjaga diri dari ancaman narkotika. Dengan demikian, perbatasan Sintang dapat tetap menjadi kawasan yang aman dan bersih dari peredaran narkoba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *