DPRD Sintang Dorong Penguatan Pengelolaan Bukit Kelam sebagai Ikon Wisata Berkelanjutan

Diposting pada

SINTANG — Komitmen untuk menjaga dan mengembangkan Bukit Kelam sebagai destinasi wisata unggulan kembali ditegaskan Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sintang, Toni, usai pelaksanaan Kelam Tourism Festival yang dinilai sukses mempromosikan potensi wisata daerah. Menurutnya, Bukit Kelam merupakan aset penting yang harus dirawat sekaligus diperkenalkan secara lebih luas agar memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Toni menjelaskan bahwa Bukit Kelam tidak hanya dikenal karena pemandangan alamnya yang memukau, tetapi juga menyimpan nilai ekologis, geologis, dan historis yang sangat berharga. Sebagai salah satu batu monolit terbesar di dunia, kawasan ini dinilai memiliki daya tarik kuat untuk dikembangkan menjadi ikon wisata kelas nasional bahkan internasional.

“Bukit Kelam adalah warisan alam luar biasa yang menjadi kebanggaan kita. Potensi sebesar ini harus dijaga kualitas lingkungannya dan dipromosikan secara maksimal,” ujarnya, Rabu (19/11).

Ia mengapresiasi gelaran Kelam Tourism Festival yang menurutnya telah memberi ruang bagi berbagai sektor untuk tampil, mulai dari seni budaya, olahraga berbasis alam, hingga pameran UMKM lokal. Kesuksesan festival tersebut, kata Toni, membuktikan bahwa pariwisata Sintang memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu motor penggerak ekonomi daerah jika dikembangkan secara serius.

“Festival ini menjadi pembuktian bahwa potensi wisata kita sangat menjanjikan. Jika kegiatan seperti ini berlangsung rutin, dampaknya terhadap peningkatan ekonomi masyarakat tentu akan semakin nyata,” katanya.

Namun, Toni menegaskan bahwa pengembangan wisata harus tetap mengedepankan prinsip pelestarian lingkungan. Ia mengingatkan bahwa tekanan aktivitas wisata yang tidak terkendali berpotensi merusak ekosistem Bukit Kelam, terutama pada area-area yang sensitif terhadap aktivitas manusia.

“Tidak ada artinya promosi besar-besaran jika lingkungan Bukit Kelam tidak dijaga. Upaya konservasi harus berjalan seiring dengan pengembangan wisata,” tegasnya.

Di samping aspek pelestarian, Toni juga menilai perlunya peningkatan sarana penunjang wisata, seperti perbaikan akses jalan, fasilitas sanitasi, pusat layanan wisata, dan area khusus bagi pengunjung. Menurutnya, kehadiran infrastruktur yang memadai akan meningkatkan kenyamanan sekaligus memperpanjang durasi kunjungan wisatawan.

“Fasilitas yang baik akan memperkuat daya tarik Bukit Kelam sebagai destinasi unggulan dan meningkatkan pengalaman wisatawan,” ujarnya.

Ia optimistis bahwa dengan kerja sama pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku usaha, Bukit Kelam dapat berkembang menjadi tujuan wisata utama di Kalimantan Barat dan memberikan kontribusi ekonomi signifikan bagi Kabupaten Sintang.

“Dengan dukungan semua pihak, Bukit Kelam bisa menjadi ikon wisata yang membanggakan dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *