SINTANG – Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Juni, menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, program nasional tersebut merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kualitas gizi anak Indonesia, namun pelaksanaannya harus dipastikan merata hingga wilayah yang sulit dijangkau.
Juni menegaskan, keberhasilan program tidak cukup hanya dengan peluncuran di pusat kota, tetapi harus dirasakan oleh seluruh peserta didik di daerah pedalaman, perbatasan, dan wilayah terpencil di Sintang.
“Program makan bergizi ini akan menjadi investasi besar bagi masa depan anak bangsa. Yang paling penting adalah pemerataan. Jangan sampai ada anak di pedalaman yang tertinggal hanya karena akses dan distribusi yang terbatas,” ujarnya, Sabtu (8/11/2025).
Ia menyampaikan bahwa masih banyak anak sekolah di wilayah pedalaman Sintang yang berangkat belajar tanpa asupan makanan yang cukup akibat keterbatasan ekonomi keluarga. Kondisi tersebut menurutnya berpengaruh pada konsentrasi belajar, tumbuh kembang, dan daya tahan tubuh mereka. Kehadiran MBG menjadi harapan baru agar kesenjangan gizi antarwilayah dapat diperkecil.
Dalam konteks pelaksanaan di lapangan, Juni menilai pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam memastikan distribusi makanan bergizi berjalan tepat waktu dan sesuai standar. Ia mendorong pemerintah kecamatan, desa, serta sekolah untuk terlibat aktif dalam perencanaan dan pengawasan pelaksanaan program.
“Koordinasi lintas sektor sangat diperlukan. Pemerintah daerah dan desa harus benar-benar siap mendukung program ini agar tepat sasaran dan tidak ada wilayah yang terabaikan,” tambahnya.
Selain itu, Juni menekankan pentingnya penggunaan bahan pangan lokal dalam pelaksanaan MBG. Ia menilai hal tersebut dapat memberikan manfaat berlapis, baik bagi kesehatan anak maupun bagi perekonomian masyarakat.
Pemanfaatan produk pertanian lokal seperti sayuran, telur, ikan, dan beras hasil petani daerah akan membuka peluang peningkatan pendapatan bagi pelaku UMKM pangan dan kelompok tani.
“Kita harapkan bahan makanan yang digunakan berasal dari petani dan UMKM lokal. Ini akan memberikan efek domino yang baik: anak-anak kita mendapatkan gizi yang cukup, sementara ekonomi masyarakat sekitar juga bergerak,” jelasnya.
Juni berharap program MBG dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang lebih sehat dan berkualitas, terutama di wilayah yang selama ini memiliki keterbatasan akses dan fasilitas pendidikan.



