DPRD Sintang Dorong Mini Soccer Jadi Cabang Unggulan, Juni: Saatnya Sintang Jadi Basis Pembinaan Atlet Muda

Diposting pada

SINTANG — Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Sintang, Juni, mendorong pemerintah daerah menjadikan mini soccer sebagai salah satu cabang olahraga unggulan yang dikembangkan secara serius di Kabupaten Sintang. Ia menilai olahraga tersebut semakin diminati masyarakat dan memiliki potensi besar untuk melahirkan atlet berprestasi jika dikelola dengan baik.

Juni menyebutkan, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah lapangan mini soccer di Kota Sintang terus bertambah. Kehadiran sarana olahraga tersebut turut memicu tingginya partisipasi masyarakat, mulai dari kelompok usia anak hingga dewasa. Turnamen mini soccer, baik tingkat komunitas maupun regional, juga semakin sering digelar dan selalu mendapat antusiasme tinggi.

“Mini soccer sudah berkembang pesat dan menjadi favorit masyarakat. Ini momentum untuk memperkuat identitas Sintang sebagai daerah pembina olahraga mini soccer,” ujar Juni, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Sepakbola Mini Indonesia (KSMI) Sintang, Kamis (20/11).

Menurutnya, mini soccer bukan hanya menawarkan aspek kompetisi, tetapi juga memiliki nilai sosial dan kesehatan yang tinggi. Olahraga ini menjadi media interaksi sosial, pembentukan karakter, dan sarana menjaga kebugaran masyarakat. Meski memiliki jadwal padat sebagai anggota DPRD, Juni mengaku tetap menyempatkan diri berlatih minimal sekali seminggu bersama komunitas mini soccer.

“Mini soccer mempererat kebersamaan dan memperluas relasi. Selain sehat, kita mendapat ruang untuk berinteraksi positif. Ini penting bagi pembinaan karakter generasi muda,” katanya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada sektor swasta dan pengelola lapangan mini soccer yang terus mengembangkan fasilitas sekaligus menyelenggarakan berbagai kompetisi. Menurutnya, kerja sama yang solid antara pemerintah daerah, pemilik fasilitas olahraga, dan komunitas mini soccer merupakan kunci berkembangnya ekosistem olahraga ini.

Untuk memperkuat fondasi pembinaan, Juni mendorong pemerintah daerah menyusun program pembinaan atlet secara terstruktur. Mulai dari pelatihan pelatih dan wasit, penyediaan sarana latihan yang representatif, hingga penyelenggaraan turnamen resmi di tingkat sekolah dan kecamatan.

“Jika pembinaannya disusun secara berjenjang, saya yakin Sintang mampu menghasilkan atlet mini soccer yang dapat bersaing di tingkat provinsi bahkan nasional,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa pengembangan mini soccer sejalan dengan tujuan besar daerah dalam membentuk generasi muda yang sehat, disiplin, dan berprestasi. Melihat potensi dan minat masyarakat yang terus meningkat, ia optimistis mini soccer dapat menjadi ikon olahraga baru Sintang.

“Sudah saatnya mini soccer menjadi olahraga unggulan dan identitas baru bagi Sintang,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *