SINTANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang kembali menyoroti kondisi infrastruktur di wilayah pedesaan. Anggota DPRD Sintang, Sebastian Jaba, meminta Pemerintah Kabupaten Sintang untuk segera memprioritaskan rehabilitasi berat Jembatan Jangkus di Kecamatan Dedai. Desakan tersebut disampaikan setelah dirinya menerima laporan dari masyarakat mengenai kondisi jembatan yang semakin mengkhawatirkan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Jembatan Jangkus selama ini menjadi urat nadi bagi aktivitas masyarakat di Dedai dan sejumlah desa sekitar. Selain berfungsi sebagai jalur transportasi utama, jembatan tersebut juga mendukung mobilitas warga dalam mengakses sekolah, fasilitas kesehatan, dan pasar tradisional. Namun, kerusakan yang tidak kunjung ditangani secara menyeluruh telah menghambat kegiatan masyarakat, khususnya para petani yang sangat bergantung pada jalur tersebut untuk membawa hasil panen.
Menurut Sebastian, kerusakan yang terjadi tidak lagi bisa ditangani dengan pemeliharaan ringan. Ia menjelaskan bahwa beberapa bagian struktur jembatan mengalami kerusakan parah, mulai dari kayu penyangga yang rapuh, lantai jembatan yang berlubang dan tidak rata, hingga besi yang tampak berkarat. Kondisi tersebut, kata dia, sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan, terutama saat dilalui kendaraan bermuatan berat.
“Kita sudah menerima banyak laporan dari masyarakat tentang kerusakan jembatan ini. Keadaannya benar-benar mengancam keselamatan warga. Rehabilitasi menyeluruh menjadi satu-satunya pilihan agar jembatan kembali layak dan aman digunakan,” ujarnya, Jumat (14/11).
Sebastian menegaskan pentingnya Pemkab Sintang mengambil langkah cepat dengan menyiapkan perencanaan teknis yang komprehensif. Mulai dari penyusunan anggaran, pemilihan desain yang sesuai kebutuhan, hingga penunjukan kontraktor yang berpengalaman di bidang konstruksi jembatan. Ia menekankan bahwa pengerjaan proyek infrastruktur strategis seperti ini harus memenuhi standar teknis agar bisa bertahan dalam jangka panjang.
“DPRD siap mengawal prosesnya. Kita ingin memastikan bahwa rencana perbaikan ini bukan hanya wacana, tetapi benar-benar direalisasikan demi kepentingan masyarakat luas,” tambahnya.
Selain mendorong percepatan rehabilitasi, Sebastian juga mengajak masyarakat Dedai untuk turut menjaga dan merawat jembatan setelah dilakukan perbaikan. Ia menilai bahwa pemeliharaan berkala sangat penting untuk mencegah kerusakan berulang dan memastikan jembatan tetap berfungsi optimal.
Dengan adanya rehabilitasi total, Sebastian berharap akses transportasi di Kecamatan Dedai kembali normal sehingga aktivitas ekonomi warga dapat berjalan lancar dan taraf hidup masyarakat semakin meningkat.



