SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Jimi Manopo, menyoroti kondisi akses internet di desa-desa yang berada di kawasan perbatasan. Menurutnya, sebagian besar desa di wilayah perbatasan masih kesulitan untuk mengakses jaringan internet, sehingga berdampak pada berbagai sektor, termasuk pendidikan, pemerintahan, dan komunikasi masyarakat.
Jimi menjelaskan bahwa keterbatasan akses internet ini menjadi kendala serius, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan informasi secara cepat dan akurat. “Banyak desa di perbatasan masih blank spot atau sama sekali tidak ada sinyal internet. Hal ini tentu menghambat proses belajar mengajar, akses layanan publik, dan juga kegiatan administrasi desa,” ujar Jimi.
Politisi yang aktif menyoroti isu pembangunan infrastruktur ini menambahkan bahwa masalah keterbatasan jaringan internet juga berdampak pada pemerintahan desa. Kepala desa dan perangkatnya sering kesulitan untuk melakukan pelaporan atau mengakses aplikasi berbasis online, termasuk dalam pengelolaan dana desa. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan desa.
Jimi Manopo menekankan pentingnya perhatian pemerintah daerah maupun pusat untuk segera memperluas jaringan internet hingga ke desa-desa perbatasan. Menurutnya, akses internet bukan lagi sekadar kebutuhan tambahan, tetapi sudah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat modern. “Dengan adanya jaringan internet yang memadai, masyarakat bisa lebih mudah mengakses informasi, pelajar bisa belajar secara online, dan pelayanan publik bisa berjalan lebih efektif,” ujarnya.
Selain itu, Jimi juga mendorong adanya program khusus yang menargetkan desa-desa perbatasan sebagai prioritas pengembangan infrastruktur digital. Dengan langkah ini, kesenjangan digital antara pusat kota dan desa perbatasan dapat dikurangi, sehingga pembangunan bisa lebih merata.
Jimi menegaskan bahwa pemerintah daerah harus bekerja sama dengan penyedia layanan telekomunikasi untuk memastikan semua desa, termasuk yang terpencil, dapat menikmati akses internet. Menurutnya, hal ini akan membuka peluang baru bagi masyarakat dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan pelayanan publik, sekaligus meningkatkan kualitas hidup di wilayah perbatasan Kabupaten Sintang.



