Ketua Komisi C DPRD Sintang Ajak Generasi Z Jadi Motor Utama Gerakan Lingkungan Hijau

Diposting pada

SINTANG — Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Anastasia, menyerukan peran lebih besar dari generasi Z dalam menjaga kelestarian lingkungan di tengah meningkatnya ancaman ekologis yang dihadapi daerah. Ia menilai bahwa kelompok usia ini memiliki kapasitas sekaligus tanggung jawab moral untuk terlibat aktif dalam menyelamatkan lingkungan hidup Sintang.

Menurut Anastasia, generasi Z merupakan kelompok yang akan merasakan dampak jangka panjang dari berbagai persoalan ekologis, seperti perubahan iklim, kerusakan hutan, menurunnya kualitas udara, serta terdegradasinya Daerah Aliran Sungai (DAS). Di sisi lain, kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi dan informasi menjadi modal kuat untuk memimpin gerakan pelestarian alam.

“Generasi Z tumbuh dengan teknologi digital, namun itu tidak boleh menjauhkan mereka dari alam. Sintang dianugerahi kekayaan hutan dan sungai yang luar biasa, dan semua itu harus dijaga bersama,” katanya, Rabu (19/11).

Ia menjelaskan bahwa tantangan lingkungan Sintang semakin kompleks. Penurunan tutupan vegetasi, masalah pengelolaan sampah, hingga pencemaran sungai kini menjadi perhatian serius. Menurutnya, penanganan persoalan ini tidak bisa hanya diserahkan pada pemerintah; partisipasi aktif generasi muda sangat dibutuhkan.

Politisi Partai NasDem itu mendorong generasi Z untuk turun langsung dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan. Mulai dari penanaman pohon, aksi bersih sungai, hingga penyuluhan dan kampanye kreatif melalui media sosial. Anastasia percaya kreativitas anak muda dapat menjadi kekuatan besar dalam menyebarkan pesan-pesan positif.

“Gerakan lingkungan akan lebih kuat jika disuarakan secara menarik dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Generasi Z memiliki kemampuan itu. Konten edukasi, kampanye visual, atau kegiatan komunitas dapat menggugah kesadaran publik,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa DPRD Sintang berkomitmen mendukung penguatan regulasi perlindungan lingkungan, termasuk memperluas ruang terbuka hijau dan meningkatkan edukasi lingkungan hidup di sekolah. Upaya tersebut dinilai penting untuk menciptakan generasi yang lebih peduli dan memahami nilai strategis ekosistem di Sintang.

Anastasia berharap sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda dapat menghasilkan perubahan nyata dalam menjaga keberlanjutan alam.

“Jika generasi Z terlibat secara aktif, saya yakin masa depan lingkungan Sintang akan lebih baik. Mereka adalah kunci keberlanjutan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *