SINTANG — Dalam penyampaian pandangan umum terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024, Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Sintang kembali menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan, khususnya di wilayah-wilayah terpencil dan pedalaman yang selama ini masih minim sentuhan infrastruktur.
Juru bicara Fraksi Gerindra, Juni, menegaskan bahwa kebutuhan dasar masyarakat di desa-desa terpencil, terutama terkait akses jalan dan jembatan, harus menjadi prioritas pemerintah daerah. Ia menilai bahwa masih banyak desa yang terisolasi karena belum memiliki infrastruktur penunjang mobilitas dan distribusi ekonomi yang memadai.
“Kami mendorong pembangunan jembatan rangka baja di Desa Sungai Buaya dan Desa Tuguk karena akses ini sangat penting bagi masyarakat sekitar. Pemerintah juga harus segera membangun dan meningkatkan jalan sirtu ke desa-desa yang belum terjangkau pembangunan,” ujar Juni dalam sidang paripurna.
Lebih jauh, Fraksi Gerindra meminta agar pemerintah tidak hanya berfokus pada pengembangan wilayah perkotaan, tetapi memberikan perhatian setara bagi desa-desa di daerah pedalaman yang sangat bergantung pada akses jalan untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Tak hanya menyoroti peran pemerintah, Fraksi Gerindra juga mendorong adanya sinergi dengan perusahaan-perusahaan besar, khususnya sektor perkebunan kelapa sawit, yang beroperasi di sekitar wilayah pedesaan. Perusahaan-perusahaan ini dinilai memiliki tanggung jawab sosial yang harus diwujudkan melalui dukungan terhadap pembangunan jalan atau perbaikan infrastruktur desa binaan mereka.
“Perusahaan yang beroperasi di Sintang harus menunjukkan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar. CSR mereka bisa diarahkan untuk mendukung pembangunan jalan dan infrastruktur desa,” tambah Juni.
Menurut Fraksi Gerindra, pembangunan yang merata bukan hanya soal keadilan, tetapi juga merupakan fondasi penting dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Mereka menegaskan bahwa upaya percepatan pembangunan harus menjangkau hingga ke pelosok agar tidak terjadi ketimpangan antara pusat dan pinggiran.