SINTANG — Kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Sintang tahun anggaran 2024 menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Total pendapatan daerah berhasil mencapai Rp 2,08 triliun atau setara dengan 100,90 persen dari target yang telah ditetapkan dalam APBD. Bahkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) menunjukkan tren positif dengan realisasi sebesar 105,16 persen dari target.
Atas pencapaian tersebut, Fraksi Hanura DPRD Kabupaten Sintang memberikan apresiasi terhadap kerja keras seluruh perangkat daerah yang telah berupaya mengoptimalkan pendapatan, baik dari sektor pajak, retribusi, maupun transfer dari pemerintah pusat dan provinsi.
Namun demikian, Fraksi Hanura juga mencermati adanya sektor pendapatan yang belum menunjukkan hasil optimal. Salah satu sorotan utama adalah pos “lain-lain pendapatan daerah yang sah” yang realisasinya tercatat hanya sebesar 33,96 persen dari target yang direncanakan.
“Rendahnya pencapaian pada pos tersebut perlu menjadi perhatian serius. Pemerintah daerah perlu memberikan penjelasan mengenai faktor penyebabnya, apakah karena target yang kurang realistis atau lemahnya pengelolaan potensi pendapatan di luar sumber utama,” tegas Nekodimus, juru bicara Fraksi Hanura, dalam rapat paripurna DPRD.
Fraksi Hanura menekankan perlunya evaluasi mendalam terhadap sumber-sumber pendapatan alternatif agar tidak terjadi ketergantungan berlebih pada dana transfer. Pemerintah daerah didorong untuk menyusun strategi yang lebih inovatif dan berkelanjutan guna menggali potensi ekonomi lokal secara maksimal.
“Kami berharap ke depan strategi optimalisasi PAD harus lebih progresif, tidak hanya bergantung pada pemerintah pusat, tetapi juga memperkuat basis penerimaan dari sektor lokal yang sah dan potensial,” pungkas Nekodimus.
Fraksi Hanura menilai langkah tersebut penting dalam menciptakan kemandirian fiskal daerah serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Sintang.
