SINTANG – Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sintang, Santosa, mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap kasus Tuberkulosis (TBC) yang terjadi di Desa Melingkat, Kecamatan Kayan Hilir. Ia menilai persoalan ini sebagai kondisi darurat yang membutuhkan tindakan segera dan tidak boleh diabaikan.
Dalam kunjungan reses yang baru saja ia lakukan ke wilayah tersebut, Santosa menemukan beberapa warga yang diduga kuat mengidap penyakit TBC. Ia bahkan secara langsung memfasilitasi proses rujukan medis bagi warga yang terpapar.
“Selama reses, kami menjumpai warga yang tengah sakit. Kami langsung bantu proses rujukan. Total ada sembilan orang yang telah kami bantu, namun empat di antaranya meninggal dunia. Semuanya terkonfirmasi positif TBC,” jelas Santosa saat ditemui di Gedung DPRD Sintang pada Senin, 30 Juni 2025.
Santosa menjelaskan bahwa kasus TBC di Desa Melingkat bukan hal yang baru. Ia mengaku sudah pernah menyampaikan kondisi ini kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, namun menurutnya, tanggapan yang diberikan belum mencerminkan kondisi lapangan yang sesungguhnya.
“Dulu pihak dinas menyebut kasus ini sudah ditangani, tapi begitu kami turun ke desa, kenyataannya tidak sesuai. Warga masih terjangkit, bahkan ada yang meninggal,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya Dinas Kesehatan untuk tidak sekadar mengandalkan laporan dari bawahan atau tenaga kesehatan di lapangan, tetapi turun langsung untuk mengecek situasi secara menyeluruh.
“Kami mendesak Dinas Kesehatan agar segera turun langsung ke Desa Melingkat. Jangan hanya duduk di balik meja dan percaya begitu saja pada laporan yang belum tentu akurat. Gunakan semua sarana yang dimiliki untuk memastikan desa ini bebas dari ancaman TBC,” tegas Santosa.
Ia juga mengingatkan bahwa penanganan masalah kesehatan masyarakat, apalagi yang berkaitan dengan penyakit menular, harus dilakukan secara cepat, menyeluruh, dan berkesinambungan.
“Kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Ini bukan hanya soal penyakit, tapi juga tentang kehadiran dan kepedulian negara. Jangan biarkan masyarakat merasa ditinggalkan tanpa harapan,” tutupnya.