Kusnadi

Jembatan Sungai Butu Perlu Dibangun Ulang

Diposting pada

SINTANG – Keberadaan Jembatan Sungai Butu di Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, kini mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Daerah dan DPRD. Jembatan ini menjadi satu-satunya akses vital yang menghubungkan tiga desa: Sungai Segak, Nanga Pari, dan Temawang Bulai.

Meski saat ini jembatan tersebut masih bisa digunakan, kondisinya dinilai sudah tidak ideal dan membutuhkan pembangunan ulang dengan konstruksi yang lebih kuat dan permanen.

Seorang anggota DPRD Sintang, Kusnadi menjelaskan bahwa upaya komunikasi antara legislatif dan eksekutif terkait pembangunan jembatan ini sudah dilakukan. Namun, keterbatasan anggaran membuat rencana tersebut belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.

“Sudah kami bahas bersama pemerintah daerah, dan rencana pembangunan jembatan ini sudah masuk dalam agenda. Tapi, karena keterbatasan dana, kemungkinan belum bisa direalisasikan tahun ini maupun tahun depan. Paling cepat beberapa tahun mendatang,” ujarnya.

Selama ini, jembatan Sungai Butu masih difungsikan dengan kondisi darurat, termasuk melalui perbaikan-perbaikan sementara. Namun menurutnya, skema tambal sulam semacam ini justru bisa membebani anggaran dalam jangka panjang.

“Kalau setiap tahun hanya direhab, biayanya akan lebih besar. Sebaiknya kita siapkan satu kali pembangunan jembatan permanen dengan sistem bailey yang kokoh dan tahan lama,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya akses tersebut bagi warga perhuluan yang sangat bergantung pada jembatan untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga layanan kesehatan.

“Kalau jembatan sampai putus total, aktivitas masyarakat akan lumpuh. Kita tidak bisa biarkan itu terjadi,” tambahnya.

Pemerintah daerah diharapkan segera menyusun kajian teknis serta menyiapkan skema anggaran agar pembangunan jembatan permanen Sungai Butu bisa dipercepat dan direalisasikan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *