SINTANG—Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Kusnadi menyebut jika persoalan infrastruktur jalan dan jembatan di dapil Kecamatan Sepauk dan Tempunak masih menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi pemda Sintang.
Selama ini, wakil rakyat tiga periode ini melihat, pemerintah memang sudah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan dan jembatan di dua kecamatan tersebut, namun belum maksimal karena keterbatasan anggaran.
“Sejak awal periode saya jadi dewan, kita sama tau, lah, ya. Kalau memang situasi di dapil saya itu ya infrastruktur jalan dan jembatan. Itu yang pasti. Infrastruktur sampai hari ini juga masih menjadi PR yang berat, kemungkinan karena anggaran dan sebagainya, karena hal tersebit belum bisa maksimal,” ungkap Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Kusnadi mengungkapkan jika dirinya terus menyuarakan pembangunan jembatan rangka baja di KM 58 Kayu Lapis, tepatnya di Desa Bernayau. Meski sudah sering disuarakan, harapan itu masih belum bisa terwujud.
“Kalau mengarah ke daerah Kayu Lapis terutama di Sepauk Hulu itu kan ada satu jembatan yang sampai hari ini belum mendapatkan alokasi anggaran Itu jembatan Km 58 kayu lapis yang terletak di Desa Bernayau. Itu sudah lama, kita juga sudah pernah dapat anggaran servis, tapi karena mobilisasi daerah sana cukup sulit, dengan curah hujan yang tinggi, sehingga jembatan itu tidak tahan lama,” ungkap Kusnadi.
Kusnadi memastikan akan ters menyuarakan aspirasi masyarakat ke pemda Sintang supaya dapat dibangun jembatan rangka baja supaya kokoh.
“Kita sudah usulkan jembatan rangka baja, tapi sampai hari ini belum terlaksana. Usulan dari periode pertama sampai yang kedua. Saya tetap akan menyuarakan jembatan itu terus, karena itu sangat diperlukan oleh masyarakat.Kalau rusak-rusak kecil ya swadaya, kadang juga dibantu dana perbaikannya agar maksimal. Kita targetnya harus rangka baja lah, karena servis-servis terus kan makan dana juga. Itu kalau pemerintah daerah siap anggarannya,” jelas Kusnadi.