DPRD Sintang Minta Warga Tingkatkan Kesiapsiagaan, Status Siaga Darurat Banjir Sintang Resmi Diperpanjang

Diposting pada

SINTANG – Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Anastasia, kembali mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Imbauan tersebut disampaikan menyusul keputusan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang memperpanjang status siaga darurat banjir, banjir bandang, dan tanah longsor atau Batingsor hingga 30 November 2025.

Perpanjangan status siaga tersebut dilakukan setelah BPBD mencatat curah hujan yang masih tinggi di sejumlah kecamatan, serta meningkatnya debit air sungai yang berpotensi menimbulkan banjir baru maupun memperburuk kondisi di daerah yang sebelumnya terdampak. Anastasia menilai langkah tersebut sebagai upaya antisipasi yang tepat mengingat pola cuaca yang belum stabil selama transisi musim.

Dalam keterangannya, Ia mengimbau masyarakat agar tidak mengabaikan peringatan dini dari pihak berwenang. Menurutnya, kewaspadaan harus ditingkatkan terutama oleh warga yang tinggal di bantaran sungai, dataran rendah, serta wilayah yang memiliki riwayat longsor.

“Dalam kondisi cuaca seperti ini, masyarakat perlu mempersiapkan diri lebih awal. Jangan sampai kita lengah hingga air tiba-tiba naik dan menyebabkan kerugian yang lebih besar,” ujarnya, Jumat (7/11).

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan agar saluran air tetap berfungsi optimal. Tumpukan sampah di parit dan selokan, katanya, dapat memperburuk genangan serta mempercepat terjadinya banjir di kawasan permukiman.

Selain menjaga kebersihan, Anastasia mengingatkan warga untuk menyiapkan perlengkapan darurat seperti obat-obatan, pakaian, dokumen penting, serta memastikan anak-anak dan lansia mendapatkan perhatian khusus karena mereka merupakan kelompok yang rentan saat terjadi bencana.

Dalam kesempatan yang sama, Politisi dari Partai NasDem tersebut menyampaikan apresiasi kepada BPBD, TNI-Polri, aparat desa, serta para relawan yang terus berada di lapangan untuk membantu warga terdampak. Ia berharap koordinasi antarinstansi semakin ditingkatkan, terutama terkait proses pendataan, distribusi logistik, serta pemantauan debit air sungai.

“Kita membutuhkan sinergi kuat antara pemerintah, aparat, dan masyarakat agar penanganan bencana berjalan cepat dan tepat sasaran. Kepedulian bersama menjadi kunci agar dampak bencana dapat diminimalisasi,” tambahnya.

Ia menegaskan, kewaspadaan masyarakat dan kesiapsiagaan pemerintah merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam menghadapi cuaca ekstrem. Anastasia berharap situasi dapat tetap terkendali dan masyarakat tetap mengutamakan keselamatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *