BPBD Sintang Perpanjang Status Siaga Batingsor, Warga Diminta Tetap Waspada

Diposting pada

SINTANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang kembali memperpanjang masa status siaga darurat Batingsor, yang meliputi potensi banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor. Keputusan tersebut diambil menyusul meningkatnya curah hujan dalam beberapa hari terakhir di wilayah Sintang dan sekitarnya. Sebelumnya, status siaga ini telah berlaku sejak 1 hingga 31 Oktober 2025, dan kini diperpanjang hingga 30 November 2025.

Kepala BPBD Sintang, Abdul Syufriadi, menyampaikan bahwa proses administrasi untuk perpanjangan status siaga darurat saat ini tengah berjalan.

“Surat keputusan perpanjangan status sedang kami proses,” ujarnya seusai menghadiri Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di halaman Polres Sintang, Rabu (5/11/2025).

Ia menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bentuk antisipasi terhadap ancaman bencana alam yang berpotensi meningkat akibat intensitas hujan yang kembali tinggi.

Menurut Abdul, kondisi cuaca di Kabupaten Sintang sempat menunjukkan jeda dengan cuaca panas dan kering pada awal bulan, namun kini curah hujan mulai kembali mengguyur sejumlah wilayah.

“Kami tetap siaga dan melakukan pemantauan harian terhadap perkembangan cuaca. Bila debit air meningkat di kawasan permukiman atau titik rawan banjir, kami segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk langkah cepat,” paparnya.

Lanjut Abdul, setiap tahun melakukan pemetaan daerah rawan bencana untuk memperkuat langkah mitigasi. Berdasarkan hasil pemetaan tersebut, wilayah Ketungau Hilir, Ketungau Tengah, Kayan Hilir, Kayan Hulu, Serawai, dan Ambalau termasuk dalam zona dengan tingkat kerawanan tinggi. Sementara itu, kawasan hilir seperti Sepauk dan Tempunak juga dinilai memiliki potensi terdampak Batingsor.

Untuk menghadapi musim penghujan yang diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun, BPBD Sintang telah menyiapkan langkah-langkah kesiapsiagaan, di antaranya penyediaan logistik darurat, pemetaan posko siaga, serta koordinasi lintas sektor bersama Polres, Dinas Pemadam Kebakaran, serta pemerintah kecamatan dan desa.

Ia menegaskan bahwa perpanjangan status siaga darurat ini bukan hanya bersifat formal, tetapi merupakan langkah nyata agar seluruh pihak dapat lebih tanggap terhadap kemungkinan terjadinya bencana.

“Kami tidak menunggu bencana datang. Prinsip kami adalah bergerak sebelum, selama, dan setelah kejadian. Kewaspadaan masyarakat menjadi bagian penting dalam mengurangi risiko,” tegasnya.

Ia pun mengimbau warga di seluruh wilayah Sintang agar tetap waspada, tidak membuang sampah ke sungai atau parit, serta selalu mengikuti informasi resmi dari BPBD maupun BMKG terkait peringatan dini cuaca ekstrem.

“Kami ingin masyarakat menjadi bagian dari sistem siaga. Melalui upaya siaga bersama, dampak bencana bisa diminimalkan,” tambahnya.

Pasca perpanjangan status siaga darurat Batingsor hingga 30 November 2025, pemerintah daerah berharap seluruh instansi terkait dapat memperkuat koordinasi dan langkah mitigasi, sehingga masyarakat lebih siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di musim penghujan tahun ini.

(Rilis Kominfo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *