Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Santosa

Santosa Sayangkan Pengelolaan Pasar Rakyat Nanga Mau

Diposting pada

SINTANG—Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Santosa menyebut Pasar Rakyat Nanga Mau di Kecamatan Kayan Hilir seperti pasar hantu.

Ungkapan ini menurut Santo tepat disematkan pada pasar yang tidak dikelola dengan baik, sehingga tidak menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemkab Sintang.

“Pasar rakyat di Nanga Mau sampai hari ini masih menjadi pasar hantu,” tegas Santosa.

Santosa menyayangkan,  Pasar rakyat yang dibangun tahun 2018 dengan total 36 petak itu hanya diisi oleh segelintir pedagang dan tidak dikelola dengan baik.

“Pasar yang memang terkesan pengelolaanya tidak begitu efektif. Karena dari beberapa puluh pintu yang ada hanya beberapa pintu saja yang terisi,” sesal Santo.

Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini melihat sejak awal pembangunan pasar rakyat terkesan dipaksakan. Selain itu, kontraktor pelaksana juga bekerja asal-asalan.

“Pertama pembanguann terkesan dipaksakan kemudian, kita melihat kontraktor yang dulu membangun asal asalan. Banyak yang udah bocor. Halaman sudah jelek. Itu rill di lapangan. Boleh ke sana lihat langsung,” ujar Santo.

Santo memastikan, keberadaan pasar rakyat Nanga Mau tidak menyumbang PAD bagi daerah karena tidak dikelola dengan baik.

“Dan itu kami bisa memastikan tidak ada pemasukan PAD ke kabupaten sintang. karena belum jelas. Ada yang jualan Cuma tidak tetap orangnya dan tidak terkelola dengan baik. Dan dipastikan tidak ada pemasukan PAD,” kata Santosa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *